Performance Appraisal through Spencer Competence Model
Human resource is one among most important resources within organizations. Leaders of
organizations should be able to recognize and utilize their human resource comptences in order to
develop the organizations. A performance assessment instrument is needed to measure the personels’
competence. Within governmental institutions, the conventional way of measuring the civil servants’
competence is through DP3. Now, there are some other alternatives in doing so. One of the instruments
is based on Spencer Competency Model.
Human resource is one among most important resources within organizations. Leaders of
organizations should be able to recognize and utilize their human resource comptences in order to
develop the organizations. A performance assessment instrument is needed to measure the personels’
competence. Within governmental institutions, the conventional way of measuring the civil servants’
competence is through DP3. Now, there are some other alternatives in doing so. One of the instruments
is based on Spencer Competency Model.
1. Komitmen pada
organisasi
2. Keinginan
berprestasi
3. Melayani
4. Kerja sama
5. Proaktif
6. Memimpin
7. Disiplin
Definisi
Kompetensi seseorang untuk menyamakan perilakunya dengan
kebutuhan, prioritas dan tujuan dari organisasi tempat ia berada
Kompetensi seseorang untuk berkinerja dengan baik sehinga mampu
melalui standar. Standar ini dapat berupa hasil kinerja di masa lalu,
ukuran yang ditetapkan perusahaan, keberhasilan orang lain, sesuatu
yang menantang atau bahkan sesuatu yang belum pernah dicapai orang
lain
Kompetensi seseorang untuk membantu dan melayani pengguna jasa
atau produk yang dihasilkannya untuk menemukan dan memenuhi
kebutuhan mereka
Kompetensi untuk melakukan kerja sama dengan sesama, menjadi
bagian dari tim. Keanggotaan tim tidak harus secara formal namun
bisa jadi berasal dari berbagai fungsi dan tingkatan di mana terjadi
komunikasi satu sama lainnya untuk menyelesaikan masalah
Kompetensi seseorang untuk melakukan lebih dari yang diperlukan
(proaktif), mengambil inisiatif, dan untuk mendapat lebih banyak
informasi. Ini dilakukannya untuk meningkatkan keberhasilan, mencegah
timbulnya permasalahan atau menciptakan peluang
Kompetensi untuk mengambil peranan selaku pimpinan kelompok atau
tim untuk kemajuan instansi. Ini meliputi juga kompetensi sesorang
untuk menggunakan otoritas dan wewenang jabatan yang dimiliki secara
proporsional dan efektif
Kompetensi untuk selalu mengerjakan sesuatu tepat pada waktu yang
telah ditentukan
organisasi
2. Keinginan
berprestasi
3. Melayani
4. Kerja sama
5. Proaktif
6. Memimpin
7. Disiplin
Definisi
Kompetensi seseorang untuk menyamakan perilakunya dengan
kebutuhan, prioritas dan tujuan dari organisasi tempat ia berada
Kompetensi seseorang untuk berkinerja dengan baik sehinga mampu
melalui standar. Standar ini dapat berupa hasil kinerja di masa lalu,
ukuran yang ditetapkan perusahaan, keberhasilan orang lain, sesuatu
yang menantang atau bahkan sesuatu yang belum pernah dicapai orang
lain
Kompetensi seseorang untuk membantu dan melayani pengguna jasa
atau produk yang dihasilkannya untuk menemukan dan memenuhi
kebutuhan mereka
Kompetensi untuk melakukan kerja sama dengan sesama, menjadi
bagian dari tim. Keanggotaan tim tidak harus secara formal namun
bisa jadi berasal dari berbagai fungsi dan tingkatan di mana terjadi
komunikasi satu sama lainnya untuk menyelesaikan masalah
Kompetensi seseorang untuk melakukan lebih dari yang diperlukan
(proaktif), mengambil inisiatif, dan untuk mendapat lebih banyak
informasi. Ini dilakukannya untuk meningkatkan keberhasilan, mencegah
timbulnya permasalahan atau menciptakan peluang
Kompetensi untuk mengambil peranan selaku pimpinan kelompok atau
tim untuk kemajuan instansi. Ini meliputi juga kompetensi sesorang
untuk menggunakan otoritas dan wewenang jabatan yang dimiliki secara
proporsional dan efektif
Kompetensi untuk selalu mengerjakan sesuatu tepat pada waktu yang
telah ditentukan